Esai yang terdiri dari lima paragraf sering
digunakan sebagai tes untuk melihat kemampuan menulis seseorang dalam jangka waktu
tertentu.
Memulai berarti mengorganisasi dulu: latihan merupakan faktor yang vital untuk menulis secara efektif.
Analisa Tugas dan tentukan mana yang diperlukan. Dengan spidol warna, tandai kata-kata penting
yang mewakili topik esai, kemudian organisasikan rencanamu.
Misalnya kamu diberi tugas esai seperti ini:
Kamu mendapatkan hadiah yang sangat berkesan. Hadiah ini
mungkin diberikan untuk memperingati peristiwa khusus atau diberikan tanpa
alasan sama sekali. Jelaskan tentang hadiah tersebut dan mengapa sangat
berkesan. Berikan alasan-alasannya, deskripsi hadiah, dan bagaimana perasaanmu
ketika menerimanya.
Tujuan tugas ini adalah untuk menulis sebuah esai
naratif tentang hadiah yang kamu terima.
Subyeknya tentang hadiah yang berkesan Tiga subtopik utamanya:
alasan hadiah ini diberikan
deskripsi hadiah
dan bagaimana perasaanmu ketika menerimanya
Kerangka Karangan Lima Paragraf
Esaimu akan terdiri dari elemen-elemen
berikut:
Paragraf
Pembukan
Kalimat Topik Utama:
hadiah yang berkesan
Subtopic Pertama:
alasan hadiah diberikan
Subtopic Two:
deskripsi hadiah
Subtopic Three:
perasaanmu ketika menerimanya
(Transisi)
Paragraf Isi Pertama
Tulis ulang Subtopik Pertama
Detil-detil yang mendukung/contoh
Transisi
Paragraf Isi Kedua
Tulis ulang Subtopik Kedua
Detil-detil yang mendukung/contoh
Transisi
Paragraf Isi Ketiga
Tulis ulang Subtopik Ketiga
Detil-detil yang mendukung/contoh
Transisi
Paragraf Penutup/Ringkasan
Sintesa dan kesimpulan esai dengan menyebutkan ulang topik serta
subtopiknya.
Tulislah esainya! Pikirkan yang kecil dulu, baru kemudian bangunlah esai tersebut setahap demi
setahap. Pisahkan esaimu menjadi bagian-bagian dan kembangkan secara terpisah.
Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka menetapkan nada. Paragraf ini tidak hanya mengenalkan topik esai, tapi juga tempat di mana
kamu akan mulai (dengan kalimat topik utama). Bila kamu menulis
paragraf pembuka dengan baik, kamu akan mengajak pembaca merasakan "pengalaman"mu.
Berusahalah yang terbaik untuk paragraf ini, maka kamu akan mendapatkan
hasil positifnya.
Tuliskan dalam bentuk kalimat aktif. Kalimat aktif terasa lebih kuat pengaruhnya. Gunakan ini pada setiap
kalimat dalam paragraf pembukamu. Kecuali bila kamu menulis esai
naratif pribadi, hindari penggunaan kata ganti orang pertama "Saya".
Variasikan struktur kalimat. Baca ulang paragrafmu dan hindari pola menulis yang menjemukan misalnya
dengan selalu memulai dengan subyek kalimat.
Cari ilham untuk ide-ide pendukung
yang terbagus. Ide-ide tersebut merupakan hal yang kamu ketahui dengan benar. Bila
kamu tidak memiliki pengetahuan tentang mereka, kamu tidak dapat menulis
dengan baik tentang mereka juga. Hindari penggunaan argumen yang
sia-sia karena akan melemahkan argumenmu.
Latihlah dirimu untuk menulis
paragraf pembuka dengan topik yang bervariasi. Bahkan bila kamu akan menggunakan mereka, mereka dapat dibandingkan dengan
tipe esai yang kamu sedang kerjakan sekarang. Kamu akan senang/puas
melihat adanya kemajuan dalam kemampuan menulismu.
Paragraf Isi
Gunakan transisi untuk
mengembangkan subtopik. Setiap paragraf harus berhubungan satu sama lainnya.
Tuliskan kalimat pokok pikiran. Transisi bisa juga diikutkan dalam kalimat tersebut.
Ide-ide pendukung, contoh dan detil
haruslah spesifik. Kecenderungan yang terjadi dalam paragraf isi adalah biasanya keinginan
untuk memasukkan segalanya. Hindarilah ini. Apa yang sudah
kamu tulis di atas lengkap dengan contoh dan detil sudah cukup membantumu
untuk tetap fokus.
Variasikan struktur kalimat. Hindari pencantuman kata ganti benda dan daftar yang berulang-ulang. Hindari penggunaaan pola kalimat pembuka yang sama (subyek + kata kerja +
obyek langsung).
Paragraf Penutup/Ringkasan
Bagian ini merupakan paragraf yang sulit untuk
ditulis secara efektif. Kamu tidak dapat mengasumsikan bahwa pembacamu
dapat melihat poinmu.
Tulis ulang secara ringkas paragraf
pembuka. Jangan langsung dikopi begitu saja keseluruhan
paragrafnya.
Ringkaslah argumenmu dengan sehingga
paragraf penutup ini akan membuat pembacamu tidak akan meragukan logika
kesimpulanmu.
Berpengaruhlah
karena paragraf ini
membawa pendapatmu yang terakhir kepada pembaca.
Edit dan Perbaiki Esaimu
Periksalah struktur tata
bahasa dan ejaanmu. Telitilah subyek, kata kerja dan keterangan waktu yang kamu
gunakan.
Periksa keseluruhan esaimu
dengan logika. Apakah setiap pokok pikiran berkembang dan berhubungan? Hindari jurang dalam logika, atau hindari penggunaan terlalu
banyak detil.
Review kalimat per kalimat
Gunakan kata kerja aktif. Hindari penggunaan kalimat pasif dan kata kerja berawalan "di-".
Gunakan frasa dan kata transisi. Hindari kalimat yang diawali dengan kata ganti benda, atau susunan kalimat
seperti "Adalah ..." Misalnya: "Adalah perlu untuk memeriksa ulang semua pekerjaan" yang diganti
dengan "Memeriksa pekerjaan itu penting."
Langsung pada intinya. Walaupun panjang dan struktur kalimat kamu variasikan.
Tanyalah pada teman yang berpengetahuan
banyak untuk mereview dan mengomentari esaimu dan untuk mengungkapkan
ulang isi esaimu. Kamu mungkin akan terkejut.